Connect with Us


Sabtu, 29 November 2014

Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang



Pokok bahasan menyangkut : KEGIATAN PERUSAHAAN DAGANG
1.       Neraca Saldo
Neraca saldo perusahaan dagang tidak jauh beda dengan neraca saldo pada perusahaan jasa , perbedaannya hanyalah akun yang dipakai dalam neraca saldo ini lebih banyak. Dalam contoh ini bentuk badan usaha yang digunakan adalah perseroan terbatas.
Dalam perusahaan dagang ada akun persediaan barang dagang dan pembelian. Akun persediaan barang dagang mempunyai saldo normal debit , saldo ini merupakan persediaan barang dagang yang ada pada awal periode , yaitu 1 Januari 200A. Akun persediaan barang dagang digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan barang dagang di awal dan akhir periode saja , tidak ada transaksi lain yang dicatat di dalamnya.
Akun pembelian bersaldo debit, sedangkan akun pembelian retur dan pengurangan harga bersaldo kredit . akun pembelian mencerminkan jumlah pembelian barang dagang dari 1 Januari 200A sampai 31 Desember 200A . akun pembelian retur dan pengurangan harga merupakan pengembalian barang dagang yang dibeli atau pengurangan harga yang diterima selama periode yang sama.
Akun-akun modal dalam sebuah perseroan terbatas terdiri dari
a.       Modal Disetor
Akun modal disetor digunakan untuk mencatat saham-saham yang telah diambil (dibeli) oleh pemilik dan disetor penuh kedalam perusahaan. Nama pemilik tidak dicantumkan dalam akun modal, berbeda dengan perusahaan perorangan. Modal dalam perseroan terbatas dibagi atas saham-saham yang dijual kepada para pemilik (pemegang saham).
b.      Laba Ditahan
Akun laba ditahan digunakan untuk mencatat akumulasi laba bersih yang ditahan dalam perusahaan. Laba bersih yang dihasilakan oleh perseroan terbatas ditutup ke akun laba ditahan. Akun laba ditahan dikurangi dengan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham.
c.       Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemilik dalam sebuah perseroan terbatas. Pada umumnya, pembayaran dividen mula-mula dicatat dalam akun tersendiri, yang disebut “Dividen”. Pada akhir tahun akun ini ditutup ke akun laba ditahan.
2.       Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo belum menyajikan saldo yang benar dan lengkap untuk semua akun. Oleh karena itu , jurnal penyesuaian perlu dibuat agar akun-akun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan modal yang sebenarnya.
                Ada dua macam jurnal penyesuaian yaitu :
1.       Jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum dicatat
2.       Jurnal penyusaian untuk mengoreksi saldo akun yang tiddak mencerminkan keadaan sebelumnya.

Apabila dilihat dari pengaruhnya terhadap neraca dan laporan laba rugi , jurnal penyesuaian dapat digolongkan sebagai berikut :

  •   Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi beban dan utang.

Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena adanya beban yang telah terjadi, tetapi belum dicatat. Beban-beban seperti ini disebut beban masih harus dibayar (accured expenses)

  •  Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan aktiva.

Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena saldo akun yang ada sudah tidak mencerminkan keadaan beban dan aktiva yang sebenarnya.

  •  Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan aktiva.

Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Kadang-kadang pendapatan ini disebut pendapatan masih harus diterima (accured revenues)

  • Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan utang.


Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan akun pendapatan atau utang yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Penerimaan uang untuk pendapatan yang belum dihasilkan adalah contoh dari jurnal penyesuaian ini . penerimaan uang itu akan menjadi pendapatan dimasa datang. Pendapatan jenis ini disebut pendapatan diterima dimuka (unearned revenues)




Dalam sebuah perusahaan dagang , jurnal penyesuaian yang biasanya dilakukan pada akhir tahun adalah :




a.       Pemakaian beban dibayar dimuka




b.      Pemakaian aktiva tetap




c.       Pengakuan beban terutang




d.      Koreksi persediaan



~terimakasih, semoga membantu~

 Sumber : Buku Akuntansi suatu pengantar , Soemarso S.R , Edisi 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar